Selamat Datang di Blogspot Sioban Barita GKPA HORAS.........

Kamis, 20 Juni 2013

DISURUH DAN DIUTUS



Minggu 4 Dung Trinitatis                                               Jamita : Mateus 10 :16-22
Minggu 23 Juni 2013                                                      Sibasaon : Galatia 4:4-9



http://sangsabda.files.wordpress.com/2010/01/yesus-mengutus-misi-yang-duabelas.jpg?w=570

J
ika kita memasuki dunia profesi tertentu, kita wajib memenuhi persyaratan kerja yang diterapkan oleh pemberi pekerjaan.Tujuannya supaya kita mengikuti ritmekerja dari perusahaan tersebut dan dapat melakukan tugas dengan baik. Hasil yang dicapaipun maksimal. Demikian juga sebagai utusan Yesus Kristus, Ia memberikan syarat-syarat kepada para muridNya. Sekalipun tak seorang pun dapat memenuhi syarat-syarat yang Yesus berikan karena memang kita tidak layak dihadapan Allah, tetapi hanya karena anugerah Allah saja kita yang belum memenuhi syarat ini, diperkenankan untuk melayaniNya.

Namun hal ini tidak berarti bahwa kita tidak perlu menunjukkan kualifikasi apapun. Sebaliknya, Yesus menuntut kita agar semaksimal mungkin meme­nuhi persyaratan yang Yesus berikan. Kita harus mengupayakan dengan sungguh agar kita mampu memenuhi kriteria itu. Apa saja syarat-syarat utusan Kristus yang harus kita upayakan setiap waktu ?

1.      Cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati
Dalam pengajaranNya, Yesus mengingatkan kepada murid-muridNya bahwa mereka akan menghadapi berbagai penderitaan atau tantangan, yaitu tantangan pisik, masa depan dan tantangan iman yang berat. Tantangan-tantangan inilah yang diungkapkan dengan perkataan serigala.  Untuk menghadapi segala tantangan, orang percaya sebagai utusan Kristus harus "Cerdik"

Sebenarnya seluruh gereja Kristus, gereja yang diutus kedalam dunia, setiap saat tidak terlepas dari bahaya dan ancaman, untuk itu diingatkan agar lebih berhati-hati dan tetap memilih suatu sikap yang arif dan bijaksana yaitu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. Cerdik yang dimaksud bukan berarti cerdik busuk, melainkan pintar dan bijaksana supaya mereka dapat luput dari bahaya. Yang disarankan untuk ditiru bukanlah sifat negatif kelicikannya yang mau mematuk atau menggigit, yang mau diteladani adalah kesigapan yang luar biasa dan kepintaran yang bijaksana itu. Tetapi dengan serentak sifat burung merpati. yaitu ketulusan harus tetap dipelihara.

Orang Yahudi menganggap burung merpati sebagai burung yang jauh dari kelicikan. Perasaan itu dapat kita mengerti bila kita mengamati burung merpati. Dalam syair-syair Latin merpati dipertentangkan dengan burung gagak. Jadi ditengah-tengah kebijaksanaan ketuluaan kristen tetap harus nyata. Kata tulus juga berarti tidak ada niat dan maksud jahat dalam pikiran dan perbuatan hidup sehari-hari. Perlu kesetiaan dalam mengikut Yesus, melayaniNya dan memberitakan firmanNya. Kita melakukan pelayanan bukan sekedar rasa tertarik dan bukan pula karena kita mempunyai ambisi pribadi, melainkan karena kita diutus oleh Tuhan yang empunya pekerjaan ini.

2.      Waspada serta teguh dalam berbagai pencobaan.
Masa depan dari hidup orang-orang percaya dalam mengikut Yesus diperhadapkan kepada berbagai kesulitan. salah satu diantaranya desakan ekonomi dan masa depan anak-anak dan keturunannya.

Sebagian orang Kristen telah meninggalkan keyakinannya dan berpindah kepada agama dan keyakinan lain oleh karena desakan ekonomi dan masa depannya. Itu sebabnya kita harus selalu waspada dan mengusahakan supaya hidup ini diisi dengan firman Tuhan sehingga dapat bertahan dan sungguh sungguh hidup dalam kebenaran firman Tuhan serta percaya bahwa Tuhan Ye­sus menyertai, menguatkan dan menghibur dalam semua tantangan kehidupan. Bukankah Tuhan Yesus telah mengatakan:"Aku akan menyertai engkau sampai pada akhir zaman "(Mat.28;20). Dengan demikian bagi orang percaya tidak ada istilah berputus asa atau kalah dalam menghadapi tantangan hidupnya. Tetapi tetap bertahan memperkenalkan Kristus dalam berbagai kehidupannya ditengah masyarakan dimana dia berada. Sebab firman Tuhan mengatakan; "Siapa yang bertahan sampai pada akhirnya, maka bagiannya akan di berikan mahkota kehidupan". Percayalah bersama Yesus kita dimampukan.

3.       Rela berkorban
Sebagai utusan dan pelayan Tuhan dituntut kerelaan untuk berkorban. Rela untuk mengorbankan sesuatu yang menurut kita paling berharga dalam hidup ini. Bersedia hidup untuk mematikan keinginan-keinginan daging dalam diri kita. Jika keinginan diri sendiri masih menguasai hidup kita maka kita tidak layak untuk melayani Tuhan. Karena seorang yang dikuasai keinginan diri tidak layak untuk melayani Tuhan. Keinginan untuk memuaskan keinginan hati sendiri dan mencari keuntungan menjadi dasar pelayanannya. Yesus tidak menghendaki watak demikian dalam diri para pekerjanya. Itu sebabnya Yesus memberikan syarat kepada kita: "Tinggalkan semua keinginanmu dan layanilah Aku!"

Untuk itu sebagai utusan dan pelayan Tuhan marilah kita menyadari bahwa kita tidak bekerja untuk diri sendiri dan tidak pula bekerja seorang diri. Sebagai orang yang diutus, maka disatu pihak kita dipercayai dan ditanggungjawabi sebuah tugas dan dilain pihak kita ditopang, dimotivasi, diikutsertakan, dipakai, dimantapkan, diberi visi dan ditempatkan dalam jaringan kerja oleh Dia yang mengutus kita. AMIN.


Syalom,
Pdt. B. Lubis, STh
GKPA Resort Batangtoru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar