Selamat Datang di Blogspot Sioban Barita GKPA HORAS.........

Selasa, 06 Agustus 2013

TUHAN MENENTANG MEREKA YANG MENGHISAP ORANG SENGSARA

Minggu : 11 Agustus 2013                                             Jamita : Amos 8:4-7
Minggu : XI Trinitatis                                                    Sibasaon : Lukas 16:19-31


Berbicara tentang orang miskin - menghantar kita pada sebuah dialog ketika Yesus diurapi oleh Maria di kota Betania. Berdasarkan Yoh. 12:1-8, Maria meminyaki kaki Yesus dengan minyak narwastu murni yang sangat mahal harganya. Melihat peristiwa peminyakan kaki Yesus itu, Yudas Iskariot menjadi marah. Alasan kemarahannya diungkapkan dalam ay. 5: "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?" Sebuah alasan yang luar biasa baiknya. Alasan yang menunjukkan keberpihakan pada orang-orang miskin. Bila kita melihat sebatas itu, tentu kita akan menaruh apresiasi yang luar biasa terhadap Yudas. Namun, pada ay. 6 dikatakan alasan di balik sikap Yudas tersebut: " Hal itu dikatakannya bukan karena dia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri..."

Saudara-saudara yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus, seringkali realita di tengah-tengah kehidupan kita menunjukkan bahwa orang-orang miskin termasuk orang-orang yang lemah, kurang bahkan tidak berpendidikan, sehingga mudah "dimanfaatkan". Kita lihat saja apa yang terjadi di tengah-tengah bangsa Indonesia ini, pemerintah menggulirkan Bantuan Langsung Tunai - sebuah perhatian pada kehidupan orang miskin. Tetapi, siapa yang menerima bantuan itu? Belum lagi bila kita berbicara tentang apa yang dialami oleh masyarakat di pedesaan - mereka yang hidup dalam kemiskinan karena terlilit tengkulak dan rentenir.

Kenyataan yang demikian juga yang terjadi dalam kehidupan Bangsa Israel pada masa Amos. Sebagai umat Tuhan, mereka melakukan ketidakadilan, bahkan menindas kehidupan sesamanya. Pada Amos 5:7 dikatakan: "Hai kamu yang mengubah keadilan menjadi ipuh dan yang mengempaskan kebenaran ke tanah." Dan pada ay. 11 dikatakan: "Sebab itu, karena kamu menginjak-injak orang yang lemah dan mengambil pajak gandum daripadanya..." Berdasarkan hal ini, Firman Tuhan menurut bahwa sumber kemiskinan adalah ketidak-adilan. Mungkin masih ingat betapa miskinnya masyarakat Papua di lumbun; Daerah yang memiliki kekayaan alam terbesar di negeri ini, tetapi' hidup mereka jauh dari layak. Karena apa? Karena ketidak-adilan.
Melalui Evangelium ini, secara tegas Firman Tuhan katakan dalam ay.7: "Tuhan telah bersumpah demi kebanggaan Yakub: Bahwasanya Aku tidak akan melupakan untuk seterusnya segala perbuatan mereka." Artinya, Allah sungguh tidak berkenan dengan perbuatan-perbuatan yang "memanfaatkan" kemiskinan orang lain. Karena Tuhan katakan pada ay. 10 a: "Aku akan mengubah perayaan-perayaanmu menjadi perkabungan, dan segala nyanyianmu menjadi  ratapan." hal ini menunjukkan bahwa Allah sungguh berpihak pada orang-orang miskin dan tidak berdaya.

Keberpihakan ini juga semakin dipertegas oleh Tuhan Yesus. Dalam Injil Matius 25:31-46, ketika Yesus menjawah pertanyaan orang orang, maka dalam ay. 40 dikatakan: "Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." Itu berarti, Tuhan Yesus mau mengatakan bahwa perbuatan baik yang kita lakukan terhadap orang-orang miskin dan sengsara - merupakan sebuah perbuatan terhadap Tuhan. Kenapa demikian? Karena kehadiran orang miskin merupakan manifestasi kehadiran Allah di tengah-tengah dunia ini. Seorang teolog dari Korea yang bernama Choan Seng Song menyebutkannya dengan sebuah istilah yang sangat menarik: "Allah yang turut menderita." Sehingga segala sesuatu yang kita lakukan terhadap orang miskin merupakan perbuatan kita kepada Tuhan. Bila kita "menghisap" orang miskin sehingga penderitaan mereka semakin berat, berarti kita telah melakukannya kepada Tuhan. Sebaliknya, bila kita menolong mereka sehingga beban penderitaannya berkurang, berarti tika telah melakukan yang baik bagi Tuhan.

Saudara-saudara, bila kita telusuri lagi Matius 25:31-46, ternyata perbuatan kita terhadap orang miskin memiliki ganjaran. Dalam ay. 46 dikatakan: Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal." Hal ini tentu saja sejalan dengan Epistel dari Lukas 16:19-31 - ternyata orang kaya yang tidak perduli terhadap Lazarus yang miskin itu - dia dihukum di alam maut. Oleh karena itu, melalui Firman Tuhan ini, Tuhan mengajak kita untuk perduli terhadap mereka yang hidup dalam kemiskinan dan tidak "memanfaatkan" kemiskinan mereka untuk keuntungan diri kita. Tuhan memberkati. Amin.



KEKAYAAN VS KEMISKINAN


Minggu, 11 Agustus 2013                                                 Jamita Sibasaon :Lukas 16:19-31
Minggu XI Trinitatis       




Nats ini merupakan perumpamaan Tuhan Yesus, yang mengajak kita melihat bagaimana isi atau tujuan perumpamaan ini. Untuk dapat lebih memahami apa yang diharapkan dari nats ini maka ada beberapa hal yang mungkin akan mempermudah kita untuk mengerti: Hukum untuk manusia yang tidak mendengar nasihat dan kebahagiaan bila Tuhan menolong.

1.Kekayaan itu baik adanya

Didalam nats ini, tidak ada disebutkan nama si orangkaya tetapi sangat jelas dikatakan tentang kekayaannya, melalui: a. berpakaian jubah dari bahan yang halus, b. setiap hari bersukaria dalam kemewahan. Melalui perkataan itu menunjukkan bagaimana banyaknya manusia yang hidup dalam kemewahan. Tetapi perlu diingat bahwa kekayaan bukan jaminan akhir.

2.       Disisi lain banyak orang hidup dalam kesusahan dan penuh kegetiran

Lasarus adalah ikon manusia di dalam kemiskinan, Lasarus yang artinya Tuhan adalah penolongku. Melihat dari arti nama Lasarus, menggambarkan dia adalah orang yang selalu membutuhkan pertolongan, hal ini bisa dilihat dari: a. badannya penuh dengan borok, b. berbaring dekat pintu orang kaya, c. menghilangkan lapar dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya, d. malahan anjing-anjing yang datang dan menjilat boroknya. Gambaran diatas menunjukkan bagaimana kehidupan di dunia ini dan mengingatkan kita berusahalah mengisi kehidupan dengan bekerja disaat kita masih mampu dan diberi kesempatan dalam kesehatan.
3.Manusia akan menerima upahnya dipenghakiman akhir

Sulit menemukan titik temu antara kehidupan si kaya dan si miskin, sudah hampir tidak pernah si kaya dan si miskin hidup bergandengan di dalam suatu komunitas. Apa penyebabnya? Tentu karna kebutuhan dan sumber yang berbeda. Tetapi apakah kekayaan dan kemiskinan di dunia mempengaruhi di penghakiman akhir? Tentu tidak! Sebab dimata Tuhan tidak ada si kaya dan si miskin. Hanya bagaimana manusia itu menempatkan dirinya sebagai ciptaan dan mensyukuri segala yang ada dan yang diperoleh adalah anugerah.

Demikian di hari penghakiman manusia akan menerima upahnya sesuai dengan apa yang dilakukan. Artinya harta di dunia bukan jaminan untuk beroleh kehidupan yang kekal seperti yang ditunjukkan atau digambarkan pada nats ini (ay 22-23).


4.       Berbahagialah orang yang mendengar firman Tuhan dan memeliharanya dalam kehidupannya

Kedudukan manusia sama di mata Tuhan baik si kaya maupun si miskin sama-sama harus melalui kematian untuk sampai ke penghakiman akhir. Untuk itu dengar dan peliharalah firman Tuhan dalam kehidupanmu supaya engkau beroleh kehidupan yang kekal di sorga sebab Tuhan Allahmu tidak akan pernah memperhitungkan sekaya apa atau semiskin apa kehidupanmu di dunia. Yang Tuhan perhitungkan bagaimana engkau mempergunakan dan syukuri yang Tuhan telah titipkan dalam kehidupanmu. Amin, Tuhan memberkati.

Minggu, 14 Juli 2013

SALING MENGASIHI




Minggu  21 Juli 2013                                                     Jamita : Yohannes 15:9-17                 
Minggu : VIII Dung Trinitatis                                            Sibasaon : I Johannes 3:19-24



Pendahuluan:
Perikop Yoh 15:9-17 merupakan prinsip dan kekuatan panggilan Allah untuk saling mengasihi. Ketika kita diangkat menjadi anak-Nya, itu merupakan anugerah-Nya yang sangat besar. Panggilan ini  dimulai dengan pernyataan-Nya, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasihKu itu.” (ayat 9). Lalu diakhiri dengan perintah­Nya, “Kasihilah seorang akan yang lain.” (ayat 17)

Uraian:
Prinsip panggilan  orangKristen merupakan ikatan kasih sangat erat antara Tuhan dengan manusia demikian juga dengan sesama manusia dan Tuhan menganggap orang percaya sebagai sahabatNya  yang memiliki hubungan istiwema denganNya itulah sebabnya Ia memberitahukan segala sesuatu yang telah Dia dengar /tahu dari BapaNya. Padahal kalau dilihat dari keberdosaannya  sebenarnya status orang Kristen hanyalah hamba atau budak namun Kristus Yesus telah menebus manusia  lunas dengan darahNya.  Selain itu, ia seharusnya binasa karena berada dalam cengkeraman setan. Lalu Kristus menyerahkan nyawa dan mati bagi kita . Padahal ia tak lebih baik, layak atau pandai di tengah seluruh umat manusia hingga Allah sangat membutuhkan sedangkan yang lain tak boleh dekat dengan-Nya. Seharusnya kita mengerti dan menyadari bahwa Tuhan ingin membangun relasi yang sangat intim dengan kita  hingga boleh memanggil Bapa kepada Allah. Adapun tujuan perlakuan Tuhan semacam itu jangan kita fahami dengan konsep dunia yang bisa salah dimana sahabat harus saling mengerti dan saling mendukung karena keduanya punya hak sama. Pengertian sahabat dalam konteks Yoh 15:9-17 bukanlah yang berdialog dengan posisi sejajar tapi justru hubungan yang vertical dimana Allah yang berdaulat. Bukan manusia yang diikuti Allah tetapi orang berdosa mau mengikuti Allah. Kristus memberi syarat atau patokan penting, “Kamu adalah sahabatKu, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.” (ayat 14) Itulah keselamatan. Maka orang Kristen harus kembali ke posisi yang benar memiliki rasa hormat kepada Allah yang mengangkatnya menjadi sahabat.

Bapa yang mengasihi Anak
Pernyataan ini kita temukan saat Bapa membuka langit pada waktu pembaptisan-Nya di sungai Yordan. Roh Kudus turun di dalam rupa seekor burung merpati, dan sebuah suara terdengar, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Inilah pernyataan Allah ketika Yesus menanggung dosa manusia di dalam lambang baptisan, yang menjadi titik awal dari jalan prngorbanan yang akan ditempuh oleh Anak domba Allah. Sang Anak melaksanakan kehendak Bapa, mengosongkan diri-Nya bagi penebusah kita. Kasih itu tidak terpisah antara Bapa dan Anak, tetapi keduanya disatukan penyelamatan dunia dari dosa. Yesus mengasihi kita  dalam ukuran kasih Bapa. Yesus senantiasa memikirkan dan memperhatikan kita dengan kepedulian Ilahi. Ia menguatkan kita untuk beriman, kasih dan pengharapan. Kalau kita mau mengumpulkan semua kasih yang dicurahkan oleh para ayah dan para ibu yang ada di dunia ini dari sepanjang jaman, dan memurnikan semua kasih dari segala ketidakmurnian dan kecemaran manusia, semuanya itu akan nampak sangat kecil dibandingkan dengan kasih Yesus kepada kita yang tidak pernah ada habisnya.

Kasih dan Sukacita Kasih diikuti dengan sukacita sebagai buah yang kedua di dalam daftar buah-buah Roh. Di tempat dimana dosa dikurangi, sukacita akan menjadi semakin bertambah. Kristus menghendaki untuk menguatkan di dalam diri kita sukacita karena keselamatan, sehingga sukacita itu bisa mengalir kepada orang-orang lain. Orang yang dipenuhi dengan sukacita tidak bisa menahan sukacita itu untuk dirinya sendiri, tetapi akan memiliki kehendak untuk menolong orang-orang lain datang kepada kebahagiaan karena pengampunan dosa dan kegirangan karena jaminan yang dari Allah. Kemudian sukacita kia akan menjadi penuh ketika semakin banyak orang yang diselamatkan. Sebagaimana yang dikatakan oleh sang rasul, “Allah menghendaki agar semua orang diselamatkan dan datang kepada pengenalan akan kebenaran

Saling mengasihi Sebagaimana Yesus mengasihi kita demikianlah Ia juga menghendaki agar kita saling mengasihi satu dengan yang lainnya. Kita menjadi semakin mengenal saudara-saudara dan sahabat-sahabat kita, dan merasakan keadaan serta kesulitan mereka. Kita bisa mulai menangkap motivasi dan kepribadian mereka. Kehadiran kita bagi orang yang bermasalah menjadi fasilitator dalam menemukan solusi akan masalah-masalahnya. Kesalahan mereka tidak menjadi alasan untuk mengucilkan mereka tetapi dalam keterpurukannya kita menjadi penopang yang baik bagi mereka. Pengorbanan Yesus merupakan puncak kasihNya. Ia tidak hanya sekedar berbicara dan menolong, akan tetapi juga mengorbankan diri-Nya bagi orang-orang berdosa. Ia tidak hanya hidup bagi kita akan tetapi juga mati menggantikan kita. Kayu Salib sebenarnya merupakan mahkota dari kasih, yang menjelaskan kepada kita mengenai kasih Allah. Dengan demikian Yesus  menghendaki kita meneruskan berita keselamatan  dengan berbagi kasih melalui pengorbanan kita terhadap sesame manusia.

Menjadi sahabat Tuhan Yesus  memanggil kita sahabat yang dikasihi. Hubungan yang sangat pribadi kepada masing-masing orang. Bisa saja kita merasa sedang di asingkan atau tdk diperdulikan orang lain bahkan orang yg kita anggap sangat dekat dengan kita namun kali ini Yesus mengatakan Dia menjadi sahabat yang baik bagi kita yang siap mendengar dan menolong kita. Tentunya Ia mengenal pikiran  dan menantikan tanggapan dari kita di dalam kebaikan. Keadaan tinggal di dalam persahabatan-Nya adalah bahwakita mengasihi semua orang sebagaimana Ia mengasihi mereka. Dua orang tidak akan bisa tetap saling tidak cocok antara satu dengan yang lainnya, sementara mereka menyebut diri mereka sebagai orang-orang yang mengasihi Kristus. Persahabatan-Nya menuntut bahwa kita saling mengasihi satu dengan yang lain. Ia menyebut kita sebagai orang yang dikasihi-Nya. Kita adalah milik-Nya karena Ia yang menciptakan kita. Ia sudah memerdekakan kita dari belenggu kuk dan sudah membangkitkan kita. Ia memberitahukan kepada kita mengenai karya Ilahi-Nya. Ia tidak meninggalkan kita di dalam ketidaktahuan, akan tetapi mengajarkan kepada kita nama Bapa, kuasa Kayu Salib, dan kasih dari Roh Kudus. Persahabatan-Nya begitu agung sampai kepada taraf Ia mengijinkan kita untuk mengambil bagian di dalam pekerjaan, kebaikan, penghormatan, kuasa dan kehidupan-Nya

Aplikasi
Relasi kita denganYesus tidak hanya didasarkan kepada keinginan pribadi, tetapi Kristus yang telah memilih kita karena kasihNya. Yesus telah memilih kita menjadi orang yang dimerdekakan dari segala dosa sehingga kita memeliki hubungan yang sangat dekat dengan Dia sebagai Tuhan sekaligus sebagai sahabat  dan sebagai ahli warisNya.Pilihan yang dilakukan-Nya adalah sepenuhnya karena anugerah. Namun demikian Dia memberi kita kebebasan untuk memilih Dia atau tidak. Banyak yang mendengarkan Dia namun banyak juga yang mengabaikanNya dengan kata lain Tidak semua mendengarkan panggilan-Nya, bahkaan ada yang justru tetap memilih untuk berada di dalam kuasa dosa. Kita perlu melatih diri untuk mengasihi Allah dan sesama manusia sebagai wujud syukur kita yang telah diselamatkan dari perbudakan dosa. Dengan Teks ini Yesus memerintahkan kita untuk mengasihi saudara kita dengan sepenuh hati   dengan besikap sabar meskipun dari antara mereka banyak yang  memiliki karakter yang bertentangan dengan kita dan  sering menimbukan kesulitan-kesulitan dalam hubungan dan bahkan menjadi penghalang dalam pertumbuhan gereja justru kepada orang inilah kasih kita akan diuji. Lebih dari pada itu kita juga dapat bersikap lemah lembut  sebagaimana Allah lemah lembut kepada kita. Marilah kita bukan saja mengaku mengasihi Allah dan tinggal tetap di dalam Dia, tetapi kita juga sudi meneladani-Nya dalam kehidupan kita pada sesama kita. Jangan buang waktu, jangan terlambat! Mari buktikan bahwa kita adalah sahabat bagi Allah dan bagi Sesama.


nunig

”MARROHA NA GOK BISUK”




MINGGU VII DUNG TRINITATIS
MINGGU 14  JULI 2013
JAMITA : I RAJA-RAJA  3 : 4 – 14
SIBASAON : I Korintus 2:6-16                                                                              
EPISTEL  SIBASAON : I KORINTUS  2 : 6 – 16

Salinan Nats Jamita : I Raja-Raja  3 : 4 - 14
4      Di Gibeon do langgatan pamelean na umbonggal. Jotjot do si Salomo manghaulkon haul disi. Di na sadari kehe ma ia tusi, dihaulkon ia ma saribu haul di langgatan na disi.
5       Borngin i dipataridahon TUHAN ma diriNa tusia di bagasan nipi jana manyapai, "Aha do dipangido rohamu lehenonKu tu ho?"
6       Dialusi si Salomo ma, "TUHAN! Madung dipatidahon Ho basa na holong situtu do rohaMu di damang si Daud naposoMi. Denggan do ia, tigor, bope burju tu Ho. Torus do dipatidahon Ho holong ni roha godang disia. Tangkas do i tarida angke madung dilehen Ho disia sada anak na mamarenta saonnari manggontihon ia.
7       Ale TUHAN Debatangku, madung diangkat Ho au gabe raja gonti ni damang, haru pe poso situtu dope au jana na so umboto sanga songon dia laho mamarenta.
8       Maringanan di tonga-tonga ni bangso na dung dipili Ho gabe bangsoMu do au. Sada bangso na godang situtu na so taretong bahatna.
9       Hara ni i ale TUHAN, lehen ma di au habisuhon na porlu di au laho mamarenta bangsoMon di bagasan hatigoran jana anso tangkas di au paasingkon dia na denggan, jana dia na jat. Muda nada songon i, songon dia ma tarbaen au mamarenta bangsoMu na godang on?"
10     Job do roha ni TUHAN di pangidoan ni si Salomo i
11     gabe didok ma tusia, "Dibaen habisuhon do dipangido ho laho mamarenta di bagasan hatigoran, nada umur na ginjang sanga hamoraonmu sanga pe hamamate ni angka musumu,
12     gabe oloanKu ma pangidoanmi. BaenonKu ma ho gabe halak na umbisuk, jana na umbahat pangastuion sian sude halak na dung jungada mangolu sanga halak na giot mangolu dope di portibi on.
13     Salang angka na so dipangido ho pe lehenonKu do di ho. Salolot mangolu ho mamora ma ho jana dipasangap halak lumobi sian raja na asing sanga na ise pe.
14     Jana muda burju ho mangoloi Au songon amamu si Daud, jana dipatulus ho angka uhumKu lehenonKu ma di ho umur na ginjang.

A. PATUJOLONA (I Raja-Raja 3 : 4 – 14)
Buku  I Raja-raja  songon udut ni buku   Samuel  na mancaritohon sejarah pamarentaon ni raja-raja Israel. Sejarah na nicaritohon di buku on bisa dibagi dibagasan tolu bagian: (1)  Parmonding ni Raja Daud dohot panabalan ni anakna si Salomo gabe raja di  Israel dohot Juda manggontihon si Daud. (2) Pamarentaon ni Raja Salomo dohot angka  usahana, khususna na mambangun Bagas Joro ni TUHAN di  Yerusalem. (3) Bangso Israel na marbolat gabe dua harajaon di utara dohot  harajaon selatan, jana sejarah raja-raja na mamarenta di dua harajaon i lopus tu parsitongaan abad sambilan andorang so Masehi (Seb.M).  Di dua buku Raja-raja on,  sude raja dinilai marhite hasetiaanna tu TUHAN;  jana keberhasilan ni bangso tarida songon akibat ni pangoloion dohot hasetiaon i. Sabalikna, panyombaon tu gana-ganaan dohot na manyimbil sian parenta ni TUHAN mangkorhon bencana (kehancuran).

Turpuk on marpardomuan tu parmulaan pamarentaon di harajaan na diuluhon ni Raja Salomo.  Kota Gibeon maringanan 10 km  di sabola barat laut ni Jerusalem.  Penduduk ni kota onma na jungada mangakali si Josua namandok halahi naro sian luat nadao, anso bisa mangikat pardonganon dohot Israel, harana mabiar halahi di serang bangso Israel (Josua 9-10). Andorang so pembangunan ni Bagas Joro ni TUHAN dison ma bangso Israel patupa ibadah di dolok-dolok tarmasuk di dolok Gibeon gabe pusat panyombaon hatiha i. Jana dison ma Raja salomo patupa kurban panyombaon tu TUHAN, jana marnipi dapotan bisuk songon na dipatorang di turpuk on (I Raj.3:4-5).  Di zaman saonnari goar Gibeon gabe digonti gabe ALJIB.

Adong tolu hal na porlu simomosanta hombar tu thema: “Marroha nagok bisuk”  marhite turpuk jamita on.  

B. IMPOLA JAMITA : I Raja-Raja  3 : 4 – 14
I.         Raja Salomo napargunahon hakna mangido bisuk tu TUHAN (ay.4-5// Mat.7:7)
Dung pasahat panyombaon 1000 parhaulan tu TUHAN borngin nai dipataridahon TUHAN ma diriNa tu Raja Salomo jana manyapai: "Aha do dipangido rohamu lehenonKu tu ho?." Sian najolo (zaman Padan na Honok) lopus tu Padan na Imbaru dohot di ari naparpudion sasintong na udut ni tanggungjawab pangoloion sai na dilehen TUHAN do hak pasahat pangidoan sian umatNa tu Ibana (band.Raja Hizkia, Uzia, Daniel; Mat.7:7). Tapi harupe songoni pe laing adong dope umat naporsaya naso pasahat pangidoanna tu TUHAN di ngoluna (sai adong dope na holan mangandalkon gogo sandiri jana malas martangiang).  Jungada di Pelayanan nami manangiangkon sada ama na marsahit kritis, jana adong pangidoan ni boru panggoaranna anso ulang jo mate bapakna painte so ro ibana. Hatihai hami dokkon sigop ma ho ro inda borhat dope bapakmu painte so ro ho hami tangiangkon pe. Luar biasa dioloi TUHAN do tangiang i: pukul 20.00 wib borngin lalu boruna i dung pukul 04.00 wib pagi pe anso monding amanta i (jolo puas mangaligi dohot komunikasi terbatas). Ima salah satu contoh pangoloion ni TUHAN dipangidoan.  
Æ Sianon taida situtu n i Raja Salomo margunahon hakna mangido naporlu tu tugas utama di ngoluna.

II.          Pangidoaan na bebas dibagasan habonaran dohot hombar tu hagiot ni TUHAN (ay.6-9//Yak.4:16)
Secara umum nada pola dibatasi TUHAN habebasan ni si Salomo laho pasahat pangidoan tu Ibana, tapi dipangkilalahon rohana asi ni roha do panabalonna gabe Raja uju i; nada harani napistar jana naung marparngalaman ibana tarida do sikap ni si Salomo on di ayat na mamangihut.
1.     Disadari ia do bahaso ni TUHAN namarsitutu (namanongtong) do jaminan di ngoluna (ay.6// Yak.4:16)
2.     Disadari ia do na TUHAN do manabalkon ia gabe Raja; nada harani hamaloon sanga pangalaman (ay.7)
3.     Disadari ia do hagaleonna na tarbatas mamimpin halak nabahat (ay.8)
4.     Diboto ia do na umporlu ni bisuk sian na asing, anso bisa memahami, manimbang dohot mangatasi parkaro na masa (ay.9). Hata bisuk marasal sian hata Heber: Hokma namarastuan kebajikan intelektual. Hata bisuk di Bibel sekaligus do marsifat agamawi dibagasan ngolu na praktis na marharoan/ marmula sian harani biar mida TUHAN (Poda 1:7). Jana tarida do muse di kepemimpinan ni Raja Salomo bahaso sahala (wibawa) ni Raja bahat dipengaruhi kebijakanna na mardongan bisuk.
Ä Dibagian paduahon on murtorang ma di hita toruk ni roha ni si Salomo mangido naporlu di ngoluna hombar tu hagiot dohot sangkap ni TUHAN.

III.        Pangidoan nadenggan pasti sai dioloi TUHAN (ay. 10-16)
Hadengganan na nimaksud dison nada hum hadengganan sian panatapon diri (hajolmaon), tapi angkon lalu do tu panatapon ni TUHAN, anso adong hapastian dipangoloion.
1.     Job ni roha ni TUHAN dipangidoan i pabotohon nadenggan do i di Ibana (ay.10)
2.     Dibaen na malo do si Salomo mamili nadumenggan sian bahat pilihan, gabe dioloi jana dipasingkop TUHAN pangidoanna tu na dumenggan dope (ay.11-12). Pangoloion ni TUHAN tulus dibaen adong persesuaian tu sangkapNa.
3.     Diuduti TUHAN manambai na nipangido ni si Salomo, anso mur singkop: hakayoon, hasangapon (ay.13)
4.     Dapotan pasu-pasu marudut: ginjang ni umur muda burju marpangoloion di TUHAN (ay.14). Marpardomuan tu kelangsungan kepemimpinan di tampuk harajaonna (janji bersyarat).  
Ä Dibagian parpudi on torang do taida bahaso pangidoan na denggan na dipahombar tu hagiot ni TUHAN pasti do di oloi Ibana.  Dungi pe muse gabe marroha na gok bisuk Raja Salomo.
C. HAHONAAN NI JAMITA (I RAJ. 3 : 4 - 14)
01.    Songon halak naporsaya di zaman hamajuon saonnari biado hita mandalankon tanggungjawab dohot hakta tu TUHAN ??? Tarmasuk hak marpangidoan tapargunahon do sanga merasa kuat sandiri ?
02.    Haruspe sasintongna dilehen TUHAN habebasan di hita marpangidoan; sadengganna tongtong ma tapasahat pangidoanta  dibagasan habonaran jana hombar tu hagiot ni TUHAN.
03.    Bolas jadi adong sian hita na merasa mahonok mangido tu TUHAN, tapi nada marna tarida alusna (inda tarbo-boto). Muda songoni porlu do hita mangoreksi isi ni pangidoanta i nadenggan di hita sandiri do sanga denggan muse di panatapon ni TUHAN. Adong do tolu bentuk alus ni TUHAN di angka tangiang: 1. Olo na jagitma; 2. Olo painte ma hatihana; 3. Inda tola, dibaen maralo doi tu hadengganan ni ngolumu.
04.    Antong marroha na gok bisuk mahita mamikirkon dohot mamparayak angka nadenggan dingoluon hombar tu hagiot dohot sangkap ni TUHAN songon na tarjadi tu Raja Salomo di turpuk on.   Amen.

Horas ma di hita sudena.
Pdt.B.Nainggolan, M.Th
 GKPA Resort Tantom






 ”MARHAMALOON MARDONGAN TONDI NI DEBATA.”
JAMITA SIBASAON MINGGU VII DUNG TRINITATIS
TANGGAL, 14 JULI 2013
NATS SIBASAON : I KORINTUS  2 : 6 — 16
NATS BANDINGAN : I RAJA-RAJA  3 : 4 — 14

Salinan Nats Sibasaon: I Korintus  2 : 6 — 16
6 Haru pe songon i, anggo tu halak na dung togu haporsayaanna, laing huhobarkon do nian taringot tu hamaloan. Tapi nada hamaloan ni portibi on sanga hamaloan ni angka na markuaso di portibi on. Harana mago do kuaso ni halahi i.
7      Hamaloan ni Debata do anggo na hupajojor i. Nada diboto portibi on hamaloan i, tapi madung dipasingkop Debata hian i baen hasonanganta dompak so dijadihon Debata dope portibi on.
8 Sahalak pe nada adong umboto sangkap na nibaen ni Debata i. Angke sugari na dung diboto halahi i, nada jabat parsilangkonon ni halahi Tuhan na sumangap i.
9 Tapi songon na nidok ni surat di Buku Na Badia i do, "Anggo di angka halak na manghaholongi Debata, madung dipasingkop Debata hian angka na so unjung diida mata, sanga dibege jolma, jana na so jungada muse dope tubu di bagasan roha ni jolma."
10 Hape madung dipaboa Debata tu hita sangkapNia i markite-hite TondiNia. Didodo Tondi i do sasude, lopus tu angka na buni na dibagasan Debata.
11 Angke anggo na umboto sanga aha na di bagasan roha ni sada-sada halak, laing tondinia i sandiri do. Laing songon i do Debata. Anggo na umboto sanga aha na di bagasan roha ni Debata, Tondi Ni Debata sandiri do!
12 Jana nada dilehen tu hita tondi ni portibi on, tapi Tondi na sian Debata do, anso taboto sudena na nibasa-basahon ni Debata tu hita.
13 Laing i do na hami hatahon, nada markite-hite hata na niajarkon ni habisuhon ni jolma tapi markite-hite hata na niajarkon ni Tondi. Hami pajojor do angka pangalaho partondion tu angka na maruli Tondi. *TU ANGKA NA MARULI TONDI: Sanga: Marhite angka hata na nilehen ni Tondi Ni Debata.*
14 Halak na so maruli Tondi Ni Debata, nada tarjagitsa di bagasan rohana sanga aha na nipatorang ni Tondi i. Harana songon haotoan do angka na songon i di halahi. Nada haastuan halahi angka pangalaho na songon i, angke angkon sian partondion do i tarastui.
15 Sanga ise na maruli Tondi Ni Debata, i do na mangastui arti ni sasudena i tapi anggo ia sandiri nada tardodo sanga ise pe.
16 Harana, "Ise ma he na umboto roha ni Tuhan, sanga ise ma he na mamodai Ia?" Tapi di hita do roha ni Kristus i

A. PATUJOLONA : I KORINTUS  2 : 6 — 16
Surat ni Rasul Paulus naparjolo tu Parlagutan di Korintus  dipatupa laho mambahas persoalan-persoalan na masa di bagasan Parlagutan i; Parlagutan nadipajongjong ni Rasul Paulus sandiri. Persoalan-persoalan i marpardomuan tu hangoluan dohot haporsayaan Kristen.  Di hatihai Korintus gabe sada kota di Yunani, ibukota provinsi Akhaya na masuk tu wilayah pemerintahan Roma.  Pendudukna marharoan sian bahat bangso na marragam, terkenal harani hamajuon di bidang pardagangan,  paradaton na tinggi, tapi keadaan susilana rendah, harani na adong marragam agama di inganan i.  Na utama di pikiran ni Rasul Paulus ima persoalan taringot tu parbolatan/ perpecahan dohot pangalaho na humurang di Parlagutan i, masalah ruma tangga, parbagason, parrohaon, tata tertib/ aturan di Parlagutan, silehen-lehen ni Tondi/ karunia ni Tondi ni Debata, dohot hangongot ni halak na mate.  Marhite pandangan na bagas Rasul Paulus patuduhon Jamita nadenggan i manyorot persoalan-persoalan na masa i.
Khusus turpuk jamita on masuk tu bagian pambahasan napadenggan parbolatan/ perpecahan na tarjadi di Parlagutan i (I Kor.1:10—4:21) dung jolo dipungka hata patujolo (1:1-9). Dison marmaksud do Rasul Paulus mangajak Parlagutan i, anso sude rap tunduk tu Hamaloon/ Bisuk naro sian TUHAN marhite Tondi-Na.

B. IMPOLA JAMITA : I KORINTUS  2 : 6 — 16
I.           HAMALOAN NARO SIAN  DEBATA NAMARBEDA SIAN HAMALOAN PORTIBI (AY. 6 -8)
1.     Hamaloan naro sian Debata, namarbeda sian hamaloan ni Portibion dohot parkuaso (ay.6).
2.     Hamaloan nasian Debata, naso diboto Portibion, nadipasingkop baen hasonangan ni naporsaya (ay.7)
3.     Hamaloan napapatar sangkap ni Debata, naso diboto Portibion (ay.8)
Ä Sudenaon patorangkon bahaso dasar ni barita/ jamita nadenggan marharuan sian hamaloan ni Debata nasu di boto/ ditanda portibion (dibaen naung dibagasan toru ni bura ni dosa/ kutuk dosa).  Hamaloan ni Debata do d fondasi pamaritaon ni Jamita nadenggan, nada hum sekedar pandangan naro sian hajolmaon.

II.          MANANDA HALAK NADAPOTAN HAMALOAN SIAN DEBATA  (AY. 9 - 10)
1.     Sude halak na manghaholongi dohot na manjagit holong-Na dibagasan Kristus (ay.9).  Dipungka sian haporsayaan na marpanjagiton dipangkopkopion ni Kristus; dijangkon, diparsaulihon jana dihangoluhon dibagasan jolma naimbaru.
2.     Sude halak naporsaya nadung diingani/ digohi Tondi ni Debata ngoluna (ay.9// Gal.5:25). Terbuka dohot disediahon do Jamita nadenggan i tu sude liat Portibion, tapi hum tu halak naporsaya namanjagit jana nadiingani Tondi ni Debata do na Jamita i marlaku efektif manuju hadengganan.

ÄSudena on manegaskon keistimewaan dohot arga ni halak naporsaya na diingani Tondi ni Debata; namarbeda sian jolma naso porsaya tu TUHAN dibagasan Kristus.  Haporsayaan namangolu aktif mangungkap angka hahomion na buni gabe patar dipanatapon disangkap dohot hagiot ni TUHAN nasai manumpak tu na dumenggan (Rom 8:28) 

III.      HAMALOAN SIAN DEBATA PADENGGAN PANANDAION DOHOT PANJAGITON DI KAREJO DOHOT SANGKAP NADENGGAN SIAN DEBATA  (AY.10 - 16)
1.     Dipaboa Debata sian na buni hian (rahasia) marhite Tondi-Na (ay.10)
2.     Tondi ni Debata do naumboto rohaNa, jana ido dipasahat tu hita (ay.11-12).
3.     Nadi jagit sian panuturion ni Tondi ni Debata ido na angkon jamitahonon (ay.13-14)
4.     Nadung taruli Tondi ni Debata ido muse nabisa manjagit jamita i dohot denggan (ay.15)
5.     Panjagiton nadenggan di jamita nadenggan dipengaruli panjagiton dohot pangolion di panuturion ni Tondi ni Debata (ay.16; band.5:25)
ÆDison dipadamos/ ikon Rasul Paulus do karejo ni Tondi ni Debata na mangalehen hamaloan, panandaion, panjagiton di karejo dohot sangkap ni Debata na padenggan ngolu ni naporsaya.

C. HAHONAAN NI JAMITA : I KORINTUS  2 : 6 — 16
01. Muda taingot jamita minggu parjolo Juni 2013 dipaingot do hita anso ulang manggodang diri (mamuji diri) harani hakayoon, hamaloon dohot hagogoon, tapi gumonan ma mamuji diri harani naung mananda TUHAN (Jer.9:23-26).  Diturpuk sadarion dajak hita anso manjagit dohot mamake hamaloan na marharoan sian TUHAN marhite Tondi-Na.
02. Bahat pe halak namalo sanga napistar di Portibion muda soadong do panandaion dohot biarna mida TUHAN, gabe maroban hasesego do manfaat hamaloanna i di ujungna (band.ahli penyebar sahit sanga virus on).
03. Ulang muse hamaloanta tapargunahon tu pamola-molaon, songon na masa tu Parlagutan Korintus hatihai. Harani ido baen na khusus dipatorang Rasul Paulus porlu ni hamaloan naro sian Tondi ni Debata.
04. Antong tapangido, tajagit jana tapargunahon ma hamaloan mardongan Tondi ni Debata parayak ngolu na dumenggan dibagasan hagiot dohot sangkap ni TUHAN.
Amen.

Horas ma,

Pdt.B.Nainggolan, M.Th
 GKPA Resort Tantom