Selamat Datang di Blogspot Sioban Barita GKPA HORAS.........

Minggu, 14 Juli 2013

SALING MENGASIHI




Minggu  21 Juli 2013                                                     Jamita : Yohannes 15:9-17                 
Minggu : VIII Dung Trinitatis                                            Sibasaon : I Johannes 3:19-24



Pendahuluan:
Perikop Yoh 15:9-17 merupakan prinsip dan kekuatan panggilan Allah untuk saling mengasihi. Ketika kita diangkat menjadi anak-Nya, itu merupakan anugerah-Nya yang sangat besar. Panggilan ini  dimulai dengan pernyataan-Nya, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasihKu itu.” (ayat 9). Lalu diakhiri dengan perintah­Nya, “Kasihilah seorang akan yang lain.” (ayat 17)

Uraian:
Prinsip panggilan  orangKristen merupakan ikatan kasih sangat erat antara Tuhan dengan manusia demikian juga dengan sesama manusia dan Tuhan menganggap orang percaya sebagai sahabatNya  yang memiliki hubungan istiwema denganNya itulah sebabnya Ia memberitahukan segala sesuatu yang telah Dia dengar /tahu dari BapaNya. Padahal kalau dilihat dari keberdosaannya  sebenarnya status orang Kristen hanyalah hamba atau budak namun Kristus Yesus telah menebus manusia  lunas dengan darahNya.  Selain itu, ia seharusnya binasa karena berada dalam cengkeraman setan. Lalu Kristus menyerahkan nyawa dan mati bagi kita . Padahal ia tak lebih baik, layak atau pandai di tengah seluruh umat manusia hingga Allah sangat membutuhkan sedangkan yang lain tak boleh dekat dengan-Nya. Seharusnya kita mengerti dan menyadari bahwa Tuhan ingin membangun relasi yang sangat intim dengan kita  hingga boleh memanggil Bapa kepada Allah. Adapun tujuan perlakuan Tuhan semacam itu jangan kita fahami dengan konsep dunia yang bisa salah dimana sahabat harus saling mengerti dan saling mendukung karena keduanya punya hak sama. Pengertian sahabat dalam konteks Yoh 15:9-17 bukanlah yang berdialog dengan posisi sejajar tapi justru hubungan yang vertical dimana Allah yang berdaulat. Bukan manusia yang diikuti Allah tetapi orang berdosa mau mengikuti Allah. Kristus memberi syarat atau patokan penting, “Kamu adalah sahabatKu, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.” (ayat 14) Itulah keselamatan. Maka orang Kristen harus kembali ke posisi yang benar memiliki rasa hormat kepada Allah yang mengangkatnya menjadi sahabat.

Bapa yang mengasihi Anak
Pernyataan ini kita temukan saat Bapa membuka langit pada waktu pembaptisan-Nya di sungai Yordan. Roh Kudus turun di dalam rupa seekor burung merpati, dan sebuah suara terdengar, “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.” Inilah pernyataan Allah ketika Yesus menanggung dosa manusia di dalam lambang baptisan, yang menjadi titik awal dari jalan prngorbanan yang akan ditempuh oleh Anak domba Allah. Sang Anak melaksanakan kehendak Bapa, mengosongkan diri-Nya bagi penebusah kita. Kasih itu tidak terpisah antara Bapa dan Anak, tetapi keduanya disatukan penyelamatan dunia dari dosa. Yesus mengasihi kita  dalam ukuran kasih Bapa. Yesus senantiasa memikirkan dan memperhatikan kita dengan kepedulian Ilahi. Ia menguatkan kita untuk beriman, kasih dan pengharapan. Kalau kita mau mengumpulkan semua kasih yang dicurahkan oleh para ayah dan para ibu yang ada di dunia ini dari sepanjang jaman, dan memurnikan semua kasih dari segala ketidakmurnian dan kecemaran manusia, semuanya itu akan nampak sangat kecil dibandingkan dengan kasih Yesus kepada kita yang tidak pernah ada habisnya.

Kasih dan Sukacita Kasih diikuti dengan sukacita sebagai buah yang kedua di dalam daftar buah-buah Roh. Di tempat dimana dosa dikurangi, sukacita akan menjadi semakin bertambah. Kristus menghendaki untuk menguatkan di dalam diri kita sukacita karena keselamatan, sehingga sukacita itu bisa mengalir kepada orang-orang lain. Orang yang dipenuhi dengan sukacita tidak bisa menahan sukacita itu untuk dirinya sendiri, tetapi akan memiliki kehendak untuk menolong orang-orang lain datang kepada kebahagiaan karena pengampunan dosa dan kegirangan karena jaminan yang dari Allah. Kemudian sukacita kia akan menjadi penuh ketika semakin banyak orang yang diselamatkan. Sebagaimana yang dikatakan oleh sang rasul, “Allah menghendaki agar semua orang diselamatkan dan datang kepada pengenalan akan kebenaran

Saling mengasihi Sebagaimana Yesus mengasihi kita demikianlah Ia juga menghendaki agar kita saling mengasihi satu dengan yang lainnya. Kita menjadi semakin mengenal saudara-saudara dan sahabat-sahabat kita, dan merasakan keadaan serta kesulitan mereka. Kita bisa mulai menangkap motivasi dan kepribadian mereka. Kehadiran kita bagi orang yang bermasalah menjadi fasilitator dalam menemukan solusi akan masalah-masalahnya. Kesalahan mereka tidak menjadi alasan untuk mengucilkan mereka tetapi dalam keterpurukannya kita menjadi penopang yang baik bagi mereka. Pengorbanan Yesus merupakan puncak kasihNya. Ia tidak hanya sekedar berbicara dan menolong, akan tetapi juga mengorbankan diri-Nya bagi orang-orang berdosa. Ia tidak hanya hidup bagi kita akan tetapi juga mati menggantikan kita. Kayu Salib sebenarnya merupakan mahkota dari kasih, yang menjelaskan kepada kita mengenai kasih Allah. Dengan demikian Yesus  menghendaki kita meneruskan berita keselamatan  dengan berbagi kasih melalui pengorbanan kita terhadap sesame manusia.

Menjadi sahabat Tuhan Yesus  memanggil kita sahabat yang dikasihi. Hubungan yang sangat pribadi kepada masing-masing orang. Bisa saja kita merasa sedang di asingkan atau tdk diperdulikan orang lain bahkan orang yg kita anggap sangat dekat dengan kita namun kali ini Yesus mengatakan Dia menjadi sahabat yang baik bagi kita yang siap mendengar dan menolong kita. Tentunya Ia mengenal pikiran  dan menantikan tanggapan dari kita di dalam kebaikan. Keadaan tinggal di dalam persahabatan-Nya adalah bahwakita mengasihi semua orang sebagaimana Ia mengasihi mereka. Dua orang tidak akan bisa tetap saling tidak cocok antara satu dengan yang lainnya, sementara mereka menyebut diri mereka sebagai orang-orang yang mengasihi Kristus. Persahabatan-Nya menuntut bahwa kita saling mengasihi satu dengan yang lain. Ia menyebut kita sebagai orang yang dikasihi-Nya. Kita adalah milik-Nya karena Ia yang menciptakan kita. Ia sudah memerdekakan kita dari belenggu kuk dan sudah membangkitkan kita. Ia memberitahukan kepada kita mengenai karya Ilahi-Nya. Ia tidak meninggalkan kita di dalam ketidaktahuan, akan tetapi mengajarkan kepada kita nama Bapa, kuasa Kayu Salib, dan kasih dari Roh Kudus. Persahabatan-Nya begitu agung sampai kepada taraf Ia mengijinkan kita untuk mengambil bagian di dalam pekerjaan, kebaikan, penghormatan, kuasa dan kehidupan-Nya

Aplikasi
Relasi kita denganYesus tidak hanya didasarkan kepada keinginan pribadi, tetapi Kristus yang telah memilih kita karena kasihNya. Yesus telah memilih kita menjadi orang yang dimerdekakan dari segala dosa sehingga kita memeliki hubungan yang sangat dekat dengan Dia sebagai Tuhan sekaligus sebagai sahabat  dan sebagai ahli warisNya.Pilihan yang dilakukan-Nya adalah sepenuhnya karena anugerah. Namun demikian Dia memberi kita kebebasan untuk memilih Dia atau tidak. Banyak yang mendengarkan Dia namun banyak juga yang mengabaikanNya dengan kata lain Tidak semua mendengarkan panggilan-Nya, bahkaan ada yang justru tetap memilih untuk berada di dalam kuasa dosa. Kita perlu melatih diri untuk mengasihi Allah dan sesama manusia sebagai wujud syukur kita yang telah diselamatkan dari perbudakan dosa. Dengan Teks ini Yesus memerintahkan kita untuk mengasihi saudara kita dengan sepenuh hati   dengan besikap sabar meskipun dari antara mereka banyak yang  memiliki karakter yang bertentangan dengan kita dan  sering menimbukan kesulitan-kesulitan dalam hubungan dan bahkan menjadi penghalang dalam pertumbuhan gereja justru kepada orang inilah kasih kita akan diuji. Lebih dari pada itu kita juga dapat bersikap lemah lembut  sebagaimana Allah lemah lembut kepada kita. Marilah kita bukan saja mengaku mengasihi Allah dan tinggal tetap di dalam Dia, tetapi kita juga sudi meneladani-Nya dalam kehidupan kita pada sesama kita. Jangan buang waktu, jangan terlambat! Mari buktikan bahwa kita adalah sahabat bagi Allah dan bagi Sesama.


nunig

Tidak ada komentar:

Posting Komentar